Minggu, 24 Mei 2009

GEISHA - GEISHA CANTIK

Geisha

Geisha
Tulisan Geisha, arti: "seniman".

Geisha (bahasa Jepang:芸者 "seniman") adalah seniman-penghibur (entertainer) tradisional Jepang. Kata geiko digunakan di Kyoto untuk mengacu kepada individu tersebut. Geisha sangat umum pada abad ke-18 dan abad ke-19, dan masih ada sampai sekarang ini, walaupun jumlahnya tidak banyak. "Geisha," yang dilafalkan dalam bahasa Inggris:/ˈgeɪ ʃa/ ("gei-" - "may"). Di Kansai, istilah "geiko" (芸妓) dan geisha pemula "maiko" (舞妓) yang digunakan sejak Restorasi Meiji. Istilah "maiko" hanya digunakan di distrik Kyoto. Pengucapan ˈgi ʃa ("gei-" - "key") atau "gadis geisha" umum digunakan pada masa pendudukan Amerika Serikat di Jepang, mengandung konotasi prostitusi. Di Republik Rakyat Cina, kata yang digunakan adalah "yi ji," yang pengucapannya mirip dengan "ji" dalam bahasa Mandarin yang berarti prostitusi.

Geisha belajar banyak bentuk seni dalam hidup mereka, tidak hanya untuk menghibur pelanggan tetapi juga untuk kehidupan mereka. Rumah-rumah geisha ("Okiya") membawa gadis-gadis yang kebanyakan berasal dari keluarga miskin dan kemudian melatih mereka. Semasa kanak-kanak, geisha seringkali bekerja sebagai pembantu, kemudian sebagai geisha pemula (maiko) selama masa pelatihan.



NINJA

SHINOBI

Shinobi atau Ninja (dalam bahasa Jepang:忍者, harafiah, "Seseorang yang bergerak secara rahasia") adalah seorang pembunuh yang terlatih dalam seni ninjutsu (secara kasarnya seni pergerakan sunyi) Jepang. Ninja, seperti samurai, mematuhi peraturan khas mereka sendiri, yang disebut ninpo. Menurut sebagian pengamat ninjutsu, keahlian seorang ninja bukanlah pembunuhan tetapi penyusupan. Ninja berasal dari bahasa Jepang yang berbunyi Nin yang artinya menyusup. Jadi, keahlian khusus seorang ninja adalah menyusup dengan atau tanpa suara

Asal-usul Ninja

Kemunculan ninja pada tahun 522 berhubungan erat dengan masuknya seni nonuse ke Jepang. Seni nonuse inilah

yang membuka jalan bagi lahirnya ninja. Seni nonuse atau yang biasa disebut seni bertindak diam-diam adalah suatu praktek keagamaan yang dilakukan oleh para pendeta yang pada saat itu bertugas memberikan info kepada orang-orang di pemerintahan. Sekitar tahun 645, pendeta-pendeta

tersebut menyempurnakan kemampuan bela diri dan mulai menggunakan pengetahuan mereka tentang nonuse untuk melindungi diri dari intimidasi pemerintah pusat.

Pada tahun 794-1192, kehidupan masyarakat jepang mulai berkembang dan melahirkan kelas-kelas baru berdasarkan kekayaan. Keluarga kelas ini saling bertarung satu sama lain dalam usahanya menggulingkan kekaisaran. Kebutuhan keluarga akan pembunuh dan mata-mata semakin meningkat untuk memperebutkan kekuasaan. Karena itu permintaan akan para praktisi nonuse

semakin meningkat. Inilah awal kelahiran ninja. Pada abad ke-16 ninja sudah dikenal dan eksis sebagai suatu keluarga atau klan di kota Iga atau Koga. Ninja pada saat itu merupakan profesi yang berhubungan erat dengan itelijen tingkat tinggi dalam pemerintah feodal para raja di jepang. Berdasarkan hal itu, masing-masing klan memiliki tradisi mengajarkan ilmu beladiri secara rahasia dalam keluarganya saja. Ilmu beladiri yang kemudian dikenal dengan nama ninjutsu. Dalah ilmu yang diwariskan dari leluhur mereka dan atas hasil penyempurnaan seni berperang selama puluhan generasi. Menurut para ahli sejarah hal itu telah berlangsung selama lebih dari 4 abad. Ilmu itu meliputi falsafah bushido, spionase, taktik perang komando, tenaga dalam, tenaga supranatural, dan berbagai jenis bela diri lain yang tumbuh dan berkembang menurut zaman.

Namun ada sebuah catat

an sejarah yang mengatakan bahwa sekitar abad ke-9 terjadi eksodus dari cina ke jepang. Hal ini terjadi karena runtuhnya dinasti tang dan adanya pergolakan politik. Sehingga banyak pengungsi yang mencari perlindungan ke jepang.sebagian dari mereka adalah jendral besar, prajurit dan biksu. Mereka menetap di propinsi Iga, di tengah pulau honsu. Jendral tersebut antara lain Cho Gyokko, Ikai Cho Busho membawa pengetahuan mereka dan membaur dengan kebudayaan setempat. Strategi militer, filsafat kepercayaan, konsep kebudayaan, ilmu pengobatan tradisional, dan falsafah tradisional. Semuanya menyatu dengan kebiasaan setempat yang akhirnya membentuk ilmu yang bernama ninjutsu.

Peralatan Ninja

Ninja diharuskan untuk bisa bertahan hidup di tengah alam, karena itu mereka menjadi terlatih secara alamiah untuk mampu membedakan tumbuhan yang bisa dimakan, tumbuhan racun, dan tumbuhan obat. Mereka memiliki metode cerdik untuk mengetahui waktu dan mata angin. Ninja menggunakan bintang sebagai alat navigasi mereka ketika menjalankan misi di malam hari.mereka juga mahir memasang perangkap, memasak hewan, membangun tempat berlindung, menemukan air danmembuat api.

Ninja memakai baju yang menutup tubuh mereka kecuali telapak tangan dan seputar mata. Baju ninja ini disebut shinobi shozoko. shinobi shozoko memiliki 3 warna. Baju warna hitam biasanya dipakai ketika melakukan misi di malam hari dan bisa juga sebagai tanda kematian yang nyata bagi sang target. Warna putih digunakan untuk misi di hari bersalju. Warna hijau sebagai kamuflase agar mereka tidak terlihat dalam lingkungan hutan.

Shinobi shozoko memiliki banyak kantong di dalam dan luarnya. Kantong ini digunakan untuk menyimpan peralatan kecil dan senjata yang mereka butuhkan, seperti racun, shuriken, pisau, bom asap dan lain-lain. Ninja juga membawa kotak P3K kecil tradisional, yang diisi dengan cairan dan minuman. Ninja juga memakai tabi yang mirip sepatu boot. Celah yang memisahkan jempol kaki dengan jari lainnya memudahkan ninja saat memanjat tali atau dinding.

Ninja wanita atau kunoichi yang biasanya bekerja dengan menggunakan kefemininan mereka ketika melakukan pendekatan pada sang target menggunakan manipulasi kejiwaan dan perang batin sebagai senjata mereka. mereka bisa mendekati target dan membunuhnya tanpa jejak. Kunoichi memiliki misi yang berbeda dengan ninja laki-laki. Mereka lebih sering dekat dengan target, sehingga mereka juga lebih sering menggunakan senjata jarak dekat seperti metsubishi, racun, golok, tali, dan tessen. Selain itu senjata-senjata tersebut juga praktis dibawa tanpa kelihatan.

Ninja memiliki senjata dalam berbagai jenis, bentuk, dan ukuran. Selain senjata standar seperti pedang, naginata, panah, dan pisau, ada pula tessen (kipas yang bila dikibaskan keluar racun), shobo, kyoketsu shogei, neko te, dan lain-lain. Peralatan canggih ninja lainnya adalah kaginawa(jangkar bertali) untuk memanjat dinding, ashiaro untuk membuat jejak kaki palsu agar tidak terlacak saat menjalankan misi, metsubishi(cangkang telur yang diisi dengan pasir dan serbuk logam, biasanya juga kotoran tikus) yang berfungsi untuk membutakan lawan.


Pelatihan

Pada saat anak-anak ninja telah dilatih untuk waspada dan dididik dalam kerahasiaan dan tradisi ilmu mereka. Pada umur 5-6 tahun mereka diperkenalkan dengan permainan ketangkasan dan keseimbangan tubuh. Anak-anak disuruh berjalan diatas papan titian yang sangat keci, mendaki papan yang terjal, dan melompati semak-semak yang berduri. Pada umur 9 tahun mereka dilatih untuk kelenturan otot. Anak-anak berlatih berguling dan meloncat. Setelah itu anak-anak diajarkan teknik memukul dan menendang pada target jerami yang di ikat. Setelah itu pelatihan meningkat ke seni bela diri tanpa senjata dan setelahnya dasar-dasar menggunakan pedang dan tongkat.

Pada masa remaja mereka diajari cara menggunakan senjata khusus. Melempar pisau, penyembunyian senjata, teknik tali, berenang, taktik bawah air, dan teknik menggunakan alam untuk mendapat informasai atau untuk menyembunyikan diri. Waktu mereka dihabiskan dalam ruang tertutup atau bergelantungan di pohon untuk membangun kesabaran, daya tahan, dan stamina. Terdapat pula latihan gerak tanpa suara dan lari jarak jauh. Mereka juga diajarkan teknik melompat dari pohon ke pohon atau atap ke atap.

Pada masa akir remaja ninja belajar menjadi aktor dan psikologi melalui tingkah laku mereka sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Mereka mulai mengerti cara bekerja jiwa manusia, menggunakan kelemahan orang lain untuk keuntungan mereka. Mereka juga belajar membuat obat-obatan, mendapatkan jalan masuk rahasia ke dalam sebuah bangunan, cara memanjat dinding, melewati atap, mencuri di bawah rantai, mengikat musuh, cara kabur, dan menggambar peta, rute, petunjuk jalan, serta wajah.

Ada 18 tingkat ilmu dan seni berperang ninjutsu dari banyak keahlian yang dimiliki oleh ninja yang dapat dipelajari oleh umum pada saat ini. Selebihnya di luar keterampilan fisik dan penguasaan jiwa, para pendekar ini harus mempelajari latihan batin. Setelah menguasai level ini, ninja bisa sangat ahli dan bahkn dianggap sebagai orang bijak atu dukun, karena kemampuannya menyatu dengan alam dan siklus di sekitarnya. Delapan belas keahlian tersebut adalah:

  1. seishin teki kyoyo (pemurnian jiwa)
    ninja aliran tokakure sangat mengandalkan pengenalan jati diri. Seorang ninja harus mengetahui dengan tepat komitmen dan motivasi hidupnya. Dengan pemahaman dan penghayatan terhadap proses pematangan seorang ninja bisa menjadi seorang pendekar yang bijak. Keterlibatan ninja dalam pertarungan dimotivasi oleh alasan untuk melindungi. Tidak dibenarkan jika alasannya semata-mata hanya karena uang.
  2. tai jutsu (bertarung dengan tangan kosong)
    paduan dari ilmu daken taijutsu(pukul, tendng, tangkis), ju taijutsu(gumul, mencekik, meloloskan dari kuncian), taihen jutsu(gerak tanpa suara, berguling, melompat, cara jatuh). Keterampilan ini di perlukan pada situasi terancam atau bertahan
  3. ninja ken (pedang ninja)
    pedang ninja adalah pedang pedek lurus bermata tunggal. Pedang adalah senjata utama ninja. Untuk menggunakan pedang dituntut dua keahlian utama yaitu ilmu menarik pedang (dg kecepatan namun halus gerakannya ) sekaligus mengayun untuk memotong.
  4. bo jutsu (jurus tongkat dan bilah)
    ada 2 jenis tongkat, tongkat panjang sekitar 2 meter(bo) dan tongkat pendek sekitar satu meter(hanbo). Ada lagi senjata dari bilah bambu yang bila di buka di dalamnya ada mata pedang yang sekilas tampak seperti tongkat biasa.
  5. shuriken jutsu (senjata lempar)
    ilmu lempar berupa lempeng baja dengan mata tajam bersisi empat seperti bintang(senban shuriken) atau paku lempar(bo shuriken). Senban shuriken dilempar dengan cara dipuntir agar bisa menancap dan memberi efek gergaji. Bo shuriken dilempar bersamaan beberapa buah sehingga terlihat seperti kilatan jarum.
  6. yari jutsu(jurus tombak)
    tombak digunakan untuk pertarungan jarak sedang untuk menangkis dan meredam serangan lawan.
  7. naginata jutsu(jurus pedang bertongkat)
    pedang pendek yang gagangnya dibuat panjang seukuran tombak. Digunakan ninja untuk memotong lawan yang berada dalam jarak sedang. Bisa digunakan untuk menyerang samurai dan merobohkan tentara berkuda.
  8. kusari gama (jurus rantai dan bandul)
    berupa rantai sepanjang 2-3 meter yang diberi bandul pada salah satu ujungnya. Pada ujung yang lain dikaitkan pada gagang arit tradisional jepang. Rantai digunakan untuk menangkis serangan senjata lawan.sedangkan bilah arit digunakan untuk menghabisi lawan yang sudah terjerat. Senjata rantai dan bandul yang disukai oleh para ninja aliran togakure adalah kyoketsu yaitu belati lengkung yang gagangnya dipasangi tali halus dari rambut kuda dan ujung tali satu lagi diberi cincin baja besar.
  9. henso jutsu (ilmu menyamar dan membaur)
    ilmu ini sangat diperlukan pada saat spionase. Ninja membuat identitas palsu dan mengalihkan perhatian orang. Ninja juga bergerak tanpa bisa di lacak.
  10. shinobi iri (ilmu mengintai dan menyusup)
    ilmu ini mengajarkan bergerak tanpa suara dan bersembunyi di bawah bayangan.
  11. ba jutsu
    seorang ninja harus bisa bertempur di atas kuda selain menunggang kuda dengan baik di segala medan.
  12. sui ren (ilmu tempur dalam air)
    meliputi teknik mengintai dengan cara berenang, bergerak tanpa suara dalam air, cara menggunakan perahu khusus untuk mengapung dalam air, dan teknik perkelahian dalam air.
  13. bo ryaku (ilmu strategi)
    ilmu taktik yang tak lazim digunakan dalam kondisi bertahan atau pertarungan terbuka. Ninja sering memanfaatkan kondisi sekitarnya untuk melaksanakan tugasnya, tanpa banyak mengeluarkan energi.
  14. cho ho (ilmu spionase)
    ilmu mata-mata termasuk merekrut dan memakai orang yang digunakan sebagai mata-mata.
  15. inton jutsu (teknik meloloskan diri dan menghilang)
    ninja pandai meloloskan diri dengan memanfaatkan keadaan alam yang ada.
  16. ten mon (meteorologi)
    memanfaatkan cuaca juga merupakan senjata utama ninja. Sejak kecil mereka dilatih mengendalikan cuaca dari tanda-tanda alam yang kecil.
  17. chi mon (geografi)
    teknik pemanfaatan lahan.

Filosofi Ninja

Filosofi ninja adalah meraih hasil maksimal dengan tenaga minimum. Muslihat dan taktik lebih sering dilakukan daripada konfrontasi langsung.

Ninja tidak memiliki status mulia seperti samurai, sehingga ninja bebas melakukan apapun untuk mengatasi masalah, tanpa terikat oleh nama baik keluarga dan kehormatan.


BUNGA SAKURA

Sakura

Sakura (桜, 櫻 ?) bersama dengan bunga seruni, merupakan bunga nasional Jepang yang mekar pada musim semi, yaitu sekitar awal April hingga akhir April.

Sakura dapat terlihat di mana-mana di Jepang, diperlihatkan dalam beraneka ragam barang-barang konsumen, termasuk kimono, alat-alat tulis, dan peralatan dapur. Bagi orang Jepang, sakura merupakan simbol penting, yang kerap kali diasosiasikan dengan perempuan, kehidupan, kematian, serta juga merupakan simbol untuk mengeksperesikan ikatan antarmanusia, keberanian, kesedihan, dan kegembiraan. Sakura juga menjadi metafora untuk ciri-ciri kehidupan yang tidak kekal.


Pemerian

Pohon sakura adalah salah satu pohon yang tergolong dalam familia Rosaceae, genus Prunus sejenis dengan pohon prem, persik, atau aprikot, tetapi secara umum sakura digolongkan dalam subgenus sakura. Asal-usul kata "sakura" adalah kata "saku" (bahasa Jepang untuk "mekar") ditambah akhiran yang menyatakan bentuk jamak "ra". Dalam bahasa Inggris, bunga sakura disebut cherry blossoms.

Warna bunga tergantung pada spesiesnya, ada yang berwarna putih dengan sedikit warna merah jambu, kuning muda, merah jambu, hijau muda atau merah menyala.

Bunga digolongkan menjadi 3 jenis berdasarkan susunan daun mahkota:

  • bunga tunggal dengan daun mahkota selapis
  • bunga ganda dengan daun mahkota berlapis
  • bunga semi ganda

Pohon sakura berbunga setahun sekali, di pulau Honshu, kuncup bunga sakura jenis someiyoshino mulai terlihat di akhir musim dingin dan bunganya mekar di akhir bulan Maret sampai awal bulan April di saat cuaca mulai hangat.

Di Jepang, mekarnya sakura jenis someiyoshino dimulai dari Okinawa di bulan Februari, dilanjutkan di pulau Honshu bagian sebelah barat, sampai di Tokyo, Osaka, Kyoto pada sekitar akhir Maret sampai awal April, lalu bergerak sedikit demi sedikit ke utara, dan berakhir di Hokkaido di saat liburan Golden Week.

Setiap tahunnya pengamat sakura mengeluarkan peta pergerakan mekarnya bunga sakura someiyoshino dari barat ke timur lalu utara yang disebut sakurazensen. Dengan menggunakan peta sakurazensen dapat diketahui lokasi bunga sakura yang sedang mekar pada saat tertentu.

Ciri khas

Bunga sakura jenis someiyoshino (Prunus × yedoensis Matsum. cv. Yedoensis)

Pohon sakura (jenis someiyoshino), sekitar 2 bulan setelah bunganya mekar)

Ciri khas sakura jenis someiyoshino adalah bunganya yang lebih dahulu mekar sebelum daun-daunnya mulai keluar. Puluhan, ratusan, bahkan ribuan batang pohon yang berada di lokasi yang sama, bunganya mulai mekar secara serentak dan rontok satu per satu pada saat yang hampir bersamaan.

Bunga sakura jenis someiyoshino hanya dapat bertahan kurang lebih 7 sampai 10 hari dihitung mulai dari kuncup bunga terbuka hingga bunga mulai rontok. Rontoknya bunga sakura tergantung pada keadaan cuaca dan sering dipercepat oleh hujan lebat dan angin kencang. Beberapa jenis burung dikenal suka memakan bagian bunga yang berasa manis, sedangkan burung merpati memakan seluruh bagian bunga.

Kesempatan langka piknik beramai-ramai di bawah pohon sakura untuk menikmati mekarnya bunga sakura disebut hanami (ohanami). Saat melakukan hanami adalah ketika semua pohon sakura yang ada di suatu tempat bunganya sudah mekar semua.

Di Jepang terdapat standar untuk menyampaikan informasi tingkat mekar bunga sakura, mulai dari terbukanya kuncup bunga (kaika), mekarnya 10% dari kuncup bunga yang ada di pohon (ichibuzaki) sampai bunga mekar seluruhnya (mankai). Bunga yang rontok segera digantikan dengan keluarnya daun-daun muda. Pohon sakura yang bunganya mulai rontok dan mulai tumbuh daun-daun muda sebanyak 10% disebut ichibu hazakura. Sementara itu, pohon sakura yang semua bunga sudah rontok dan hanya mempunyai daun-daun muda disebut hazakura (sakura daun).

Bunga dari pohon jenis yamazakura mekar lebih lambat dibandingkan jenis someiyoshino dan bunganya mekar bersamaan dengan keluarnya daun-daun muda.

Jenis-jenis

Bunga sakura Ukon (Prunus lannesiana Wilson cv. Grandiflora)
Kanhizakura (Prunus campanulata Maxim)
Yamazakura

Sebagian besar jenis pohon sakura merupakan hasil persilangan, misalnya jenis someiyoshino yang tersebar di seluruh Jepang sejak zaman Meiji adalah hasil persilangan pohon sakura di zaman Edo akhir. Sakura jenis someiyoshino inilah yang sangat tersebar luas, sehingga kebanyakan orang hanya mengenal someiyoshino (yang merupakan salah satu jenis sakura) sebagai sakura.

Pada zaman dulu sebelum ada jenis someiyoshino, orang Jepang mengenal bunga sakura yang mekar di pegunungan yang disebut yamazakura dan yaezaki no sakura sebagai sakura. Di saat mekarnya bunga sakura, ribuan batang pohon Yamazakura yang tumbuh di Pegunungan Yoshino (Prefektur Nara) menciptakan pemandangan menakjubkan warna putih, hijau muda, dan merah jambu.

Beberapa jenis sakura:

  • Edohigan

Edohigan adalah sakura yang mekar di Hari Ekuinoks Musim Semi dan bunganya paling panjang umur. Jenis-jenis lain yang serupa dengan edohigan adalah ishiwarizakura dan yamadakashinyozakura yang termasuk pohon sakura yang dilindungi. Miharutakizakura adalah salah satu jenis edohigan yang rantingnya menjuntai-juntai, sedangkan yaebenishidare dikenal daun bunganya yang banyak dan warnanya yang cerah.

  • Hikanzakura

Hikanzakura atau disebut juga kanhizakura adalah sakura yang tersebar mulai dari wilayah Tiongkok bagian selatan sampai ke Pulau Formosa. Kanhizakura banyak ditemukan tumbuh liar di Prefektur Okinawa. Bagi orang Okinawa, kata "sakura" sering berarti hikansakura. Pengumuman mekarnya bunga sakura di Okinawa biasanya berarti mekarnya hikanzakura. Di Okinawa, kuncup bunga hikanzakura mulai terbuka sekitar bulan Januari atau Februari. Di Pulau Honshu, hikanzakura banyak ditanam mulai dari wilayah Kanto sampai ke Kyushu dan biasanya mulai mekar sekitar bulan Februari atau Maret.

  • Shidarezakura
Bunga sakura jenis shidare (Shidarezakura)
  • Fuyuzakura

Fuyuzakura (sakura musim dingin) adalah jenis pohon sakura yang bunganya mekar sekitar bulan November sampai akhir bulan Desember. Onishimachi di Prefektur Gunma adalah tempat melihat fuyuzakura yang terkenal.


Tempat-tempat pilihan untuk melihat bunga Sakura

Di tahun 1990, Asosiasi Bunga Sakura Jepang (Japan Cherry Blossom Association) mengeluarkan daftar 100 tempat terpilih untuk melihat keindahan bunga Sakura.

Daerah Kanto:

  • Tokyo: Taman Ueno (Taito-ku), Taman Shinjuku-gyoen (Shinjuku-ku), Taman Sumida (Sumida-ku), Taman Koganei (kota Koganei), Taman Inogashira (kota Musashino)

Daerah Tokai:

  • Prefektur Gifu: Taman Usuzumi/Neodani (kota Motosu), Pinggir Sungai Shinsakai (kota Kakamigahara), Kamagatani (kota Ikeda)

Daerah Kansai:

  • Prefektur Osaka: Taman Istana Osaka (Osaka), The Mint Bureau (Osaka), Taman Expo '70 (kota Suita)
  • Prefektur Hyogo: Taman Istana Himeji (kota Himeji), Taman Akashi (Kota Akashi), Taman Shukugawa (Nishinomiya)
  • Prefektur Nara: Taman Nara (kota Nara), Pegunungan Yoshino (kota Yoshino), Taman Kooriyamajoshi (Yamato Kooriyama)

LEGENDA SAMURAI


Ryoma adalah legenda. Samurai terakhir menjelang kehancuran kedigdayaan shogun selama berabad-abad itu menyerahkan dirinya pada revolusi Meiji. Ia mengabadikan sebuah sejarah: kesetiaan tidak akan tersaput waktu. Meski itu harus mengorbankan nyawanya.

Beratus tahun setelah itu, Jeff Cohen, seorang penulis dan pengajar sejarah mengabadikan kisah itu dalam bukunya Ryoma: Renaissance Samurai. Cohen, yang menggunakan nama pena Romulus Hillsborough, merintis jalan panjang untuk menyelesaikan buku fiksi sejarah itu.

Tujuh tahun lamanya ia berkeliling Jepang, berdiam di banyak tempat yang menjadi saksi sejarah jatuhnya kekuasaan shogun dan dimulainya modernisasi Jepang pada antara 1853-1868.

Ia kemudian menemukan kisah menarik tentang para samurai yang bertahan dalam kesetiaan, meski tidak mungkin menolak berakhirnya feodalisme. Ryoma adalah salah satunya. Ia memilih mati lewat seppuku.

The Last Samurai

The Last Samurai merupakan salah satu film kolosal terbaik yang pernah saya saksikan, dengan latar pengambilan gambar budaya Jepang sebagai settingnya, film ini benar-benar dapat memukau para penontonnya. Film The Last Samurai ini menceritakan tentang perjuangan dan kegigihan para Samurai dalam mempertahankan tradisi dan budaya mereka sebagai seorang Samurai, dimana saat itu Jepang dibawah pimpinan Kekaisaran Meiji abad ke 19 sedang menggalakkan modernisasi angkatan bersenjatanya. Film The Last Samurai ini disutradarai oleh Edward Zwick dengan tokoh utama Tom Cruise yang berperan sebagai Kapten Nathan Algren yang kelak akhirnya akan menjadi seorang Samurai.

Film ini berawal dari abad ke 19, dimana saat itu kekaisaran Jepang sedang mengadakan perjanjian dagang dengan pihak barat untuk memperkuat persenjataan pasukan kekaisaran Jepang dengan senjata-senjata yang modern seperti senapan dan meriam. Disini Tom Cruise sebagai Kapten Nathan Algren bertugas untuk melatih pasukan kekaisaran Jepang dengan bayaran yang cukup tinggi.

Suatu saat Kapten Nathan Algren ditugaskan untuk memimpin pasukan kekaisaran Jepang dalam usaha menumpas dan membasmi para pemberontak atau dengan kata lain para Samurai tersebut namun pada pertempuran ini pasukan kekaisaran Jepang kalah dan Kapten Nathan Algren pun ditawan oleh pihak Samurai. Sebenarnya akhir riwayat dari Algren ini sudah dekat, namun Ken Watanabe yang berperan sebagai Katsumoto, yang merupakan pemimpin dari para Samurai tersebut jatuh hati pada keberanian Algren dalam mempertahankan hidupnya walaupun ia tinggal seorang diri.

Didalam masa tawanan tersebut Algren banyak mempelajari tradisi dan kebudayaan hidup dari para Samurai atau mungkin lebih tepatnya gaya hidup masyrakat Jepang pada saat itu. Selain itu ia pun mempelajari teknik-teknik bertarung para Samurai dengan menggunakan pedang. Disinilah perpaduan antara budaya barat dan timur digambarkan secara menarik, sehingga menghasilkan suatu kisah cerita yang berbeda dan menarik untuk diikuti. Karena merasa kecewa dengan sikap dan tindakan bangsanya serta pada Kekaisaran Meiji, akhirnya Algren memutuskan untuk kembali ke perkampungan para Samurai dan ikut berjuang melawan pasukan Kekaisaran Jepang sebagai seorang Samurai sejati.

KIMONO JEPANG


Kimono (bahasa Jepang: 着物 secara harafiah: "sesuatu yang dikenakan seseorang," atau "pakaian") adalah pakaian nasional Jepang. Bagi orang Jepang, kimono lebih dikenal dengan sebutan Wafuku (bahasa Jepang: 和服 secara harafiah: "pakaian Jepang") atau Gofuku (bahasa Jepang: 呉服 secara harafiah: "pakaian dari zaman Go di Tiongkok") untuk membedakannya dengan pakaian barat (Yofuku). Kimono yang dikenal sekarang ini berbentuk seperti huruf "T," berupa mantel berkerah yang panjangnya sampai ke pergelangan kaki. Kimono untuk pria terdiri dari setelan atas-bawah, sedangkan kimono untuk wanita berbentuk baju terusan.

Cara memakai kimono dalam bahasa Jepangnya disebut Kitsuke. Peraturan dalam memakai kimono sangatlah terinci, mulai dari jenis-jenis kimono yang sesuai dengan acaranya, hingga aksesori yang sesuai dengan jenis kimono tertentu. Belajar mengenakan kimono juga bukan hal yang mudah, sehingga di Jepang banyak terdapat tempat kursus untuk belajar pakai kimono. Di toko-toko juga banyak dijual alat-alat bantu yang memudahkan orang memakai kimono. Walaupun sebetulnya kimono dapat dikenakan sendiri tanpa bantuan orang lain, kebanyakan wanita Jepang masih harus dibantu orang yang profesional sewaktu mengenakan kimono.


Kimono Wanita

Kimono untuk wanita terdiri dari berbagai jenis yang semuanya sarat dengan simbolisme dan isyarat-isyarat terselubung. Pilihan jenis kimono tertentu bisa menunjukkan umur si pemakai, status perkawinan (masih lajang atau sudah menikah), dan tingkat formalitas dari acara yang dihadiri.

Jenis-jenis kimono wanita disusun menurut tingkatan formalitas, mulai dari kimono yang paling formal hingga kimono santai:

Tomesode adalah jenis kimono yang paling formal, umumnya berwarna hitam dan hanya dikenakan oleh wanita yang sudah menikah. Tomesode yang berwarna hitam disebut Kurotomesode. Pada kimono jenis Tomesode terdapat lambang keluarga (kamon) si pemakai. Lambang keluarga bisa terdapat 1, 3, atau 5 tempat (bagian punggung, bagian lengan, dan bagian dada) seusai dengan tingkat formalitas kimono. Ciri khas Tomesode adalah motif yang indah pada suso (bagian bawah sekitar kaki). Tomesode dikenakan untuk menghadiri resepsi pernikahan, pesta atau acara-acara yang sangat resmi.

Furisode adalah kimono formal untuk wanita muda yang belum menikah. Ciri khas Furisode pada bagian lengan yang sangat lebar dan menjuntai ke bawah. Bahan berwarna-warni cerah dengan motif mencolok di seluruh bagian. Furisode dikenakan pada waktu menghadiri upacara "Seijin Shiki" (hari menjadi dewasa), menghadiri resepsi pernikahan teman, upacara wisuda atau kunjungan ke kuil Shinto di hari-hari awal Tahun Baru (Hatsumode).

Homongi (bahasa Jepang: 訪問着, secara harafiah: baju untuk berkunjung) adalah kimono formal untuk wanita yang sudah menikah atau wanita dewasa yang belum menikah. Homongi dikenakan wanita yang sudah menikah untuk menghadiri resepsi pernikahan, pesta-pesta resmi, Tahun Baru, atau upacara minum teh.

Iromuji kimono semiformal yang bisa dijadikan kimono formal jika mempunyai lambang keluarga (kamon). Lambang keluarga bisa terdapat 1, 3, atau 5 tempat (bagian punggung, bagian lengan, dan bagian dada) seusai dengan tingkat formalitas kimono. Bahan umumnya tidak bermotif dan berwarna merah jambu, biru muda, kuning muda atau warna-warna lembut lainnya. Iromuji dikenakan untuk menghadiri pesta pernikahan atau upacara minum teh.

Tsukesage adalah kimono semi formal untuk wanita yang sudah atau belum menikah. Menurut tingkatan formalitasnya, Tsukesage hanya setingkat dibawah Homongi. Tsukesage biasa dikenakan untuk menghadiri pesta pernikahan, pesta resmi, Tahun Baru, atau upacara minum teh yang sifatnya tidak begitu resmi.

Komon adalah kimono santai untuk wanita yang sudah atau belum menikah. Ciri khas pada motif sederhana yang kecil-kecil yang berulang. Komon bisa dikenakan untuk menghadiri pesta alumni, makan malam, bertemu dengan teman-teman, atau menonton pertunjukan di gedung.

Tsumugi adalah kimono santai untuk dikenakan sehari-hari di rumah oleh wanita yang sudah atau belum menikah, walaupun boleh juga dikenakan untuk keluar rumah seperti berbelanja dan jalan-jalan. Ciri khas Tsumugi pada bahan yang merupakan bahan tenunan sederhana dari katun atau benang sutera kelas rendah yang tebal dan kasar sehingga kimono jenis ini tahan lama. Pada zaman dulu, Tsumugi digunakan untuk bekerja di ladang.

Yukata adalah jenis kimono santai yang dibuat dari bahan kain katun tipis tanpa pelapis yang dipakai untuk kesempatan santai di musim panas.


Aksesori dan Pakaian Pelengkap untuk Kimono

Hakama adalah semacam celana panjang yang dikenakan pria yang juga terbuat dari bahan berwarna gelap. Hakama berasal dari daratan Tiongkok dan mulai dikenal sejak zaman Asuka. Hakama umumnya dikenakan pendeta kuil Shinto . Di kalangan olah raga tradisional Jepang seperti Kendo dan Kyudo, Hakama dikenakan baik oleh laki-laki maupun perempuan.

Geta adalah sandal dari kayu yang dilengkapi dengan hak. Geta berhak tinggi dan tebal yang dipakai oleh Maiko disebut Pokkuri

Junihitoe adalah kimono 12 lapis yang dipakai oleh wanita Jepang zaman dulu di istana kaisar.

Kanzashi adalah hiasan rambut seperti tusuk konde yang disisipkan ke rambut sewaktu memakai kimono.

Obi adalah sabuk dari kain yang seperti stagen yang dililitkan ke badan pemakai untuk mengencangkan kimono

Tabi adalah kaus kaki sepanjang betis yang dibelah dua pada bagian jari kaki untuk memisahkan jempol kaki dengan jari-jari kaki yang lain. Tabi dipakai sewaktu memakai sandal, walaupun ada Tabi dari kain keras yang dapat dipakai begitu saja seperti sepatu bot.

Waraji adalah sandal dari anyaman tali jerami.

Zori adalah sandal tradisional Jepang yang bisa terbuat dari kain atau anyaman sejenis rumput (Igusa).

HARAJUKU STYLE

Harajuku Style

Harajuku style

SIAPA tidak kenal fashion style ala Harajuku? Sesuai dengan namanya, daerah yang memopulerkan gaya Harajuku adalah distrik Harajuku di Tokyo, Jepang.
Harajuku memang terkenal sebagai tempat "nongkrong" orang-orang yang stylish dan fashionable. Gaya Harajuku sendiri merupakan semacam street fashion atau fashion jalanan yang tidak mengenal peraturan.


Agnes Monica Dan 'Harajuku Style'

Awal ketertarikannya pada 'Harajuku Style' atau 'Japanesse Style' saat ia melihat lihat majalah fashion. Saat disambangi di Hard Rock Café belum lama ini, Agnes mengatakan, 'harajuku style' adalah gaya berpakaian anak muda Jepang yang tidak mengenal aturan atau sistem tertentu, dirasa sejalan dengan pola pikir fashionnya yang tidak mau terikat dengan aturan tertentu.

Kamis, 21 Mei 2009

BAHASA JEPANG

Angka

0 = rei
1 = ichi
2 = ni
3 = san
4 = yon
5 = go
6 = roku
7 = nana
8 = hachi
9 = kyu
10 = jyu

puluhan = jyu
ratusan = hyaku
ribuan = sen
puluhan ribu = man
ratusan juta = oku

Belasan :
format = jyu+angka
11= jyu-ichi
15 = jyu - go

Puluhan :
20 = ni-jyu
30 = san-jyu

pola untuk ratusan sama yaitu :
angka + pola_ratusan ( angka+hyaku)
contoh :
100 = ichi-hyaku
400 = yon-hyaku
700 = nana-hyaku
kecuali yang khusus:
300 = san-byaku
600= ro-ppyaku
800= ha-ppyaku

pola untuk ribuan sama yaitu : angka + pola_ribuan (angka+ sen )
1000 = ichi-sen
5000 = go-sen
kecuali yang khusus :
3000= san - zen
8000= has-sen

Terdapat 2 jenis kata bilangan :
Asli jepang :
1 = hito-
2 = futa-
3 = mi -
4 = yo(n)-
5 = itsu -
6 =mu-
7=nana-
8 = ya -
9= kokono -
10 = to -

Dari Cina :
1=ichi
2 = ni
3 = san
4 = shi
5 = go
6 = roku
7= sichi
8 = hachi
9 = Kyuu/kuu
10 = juu


Salam

OHAYOU GOZAIMASU = SELAMAT PAGI
KONNICHIWA = SELAMAT SIANG (diucapkan pada waktu 10 pagi hingga 5 sore )
KONBANWA = SELAMAT MALAM
OYASUMIASAI = SELAMAT TIDUR
SAYOUNARA = SELAMAT TINGGAL / SAMPAI JUMPA
SHITSUREI SHIMASU = PERMISI
ARIGATOU GOZAIMASU = TERIMAKASIH
GOMEN NASAI = MOHON MAAF
MATA AU HI MADE = SAMPAI JUMPA LAGI
SUMIMASEN = MAAF / PERMISI /NUMPANG TANYA
beberapa ucapan selamat untuk perayaan tertentu :
SHINNEN OMEDETOO = SELAMAT TAHUN BARU
TANYOOBI OMEDETOO = SELAMAT ULANG TAHUN
LEBARAN OMEDETOO = SELAMAT LEBARAN

Perkenalan

A :hajimemashite. watashi wa ....desu ( perkenalkan , saya adalah ..............)
douzo yoroshiku ( salam perkenalan yang dapat berarti senang bekenalan dengan anda)
dan dijawab :
B : kochirakoso douzo yoroshiku (merupakan pernyataan balasan dalam perkenalan , dapat berarti : "sama-sama")

contoh :

A : hajimemashite , watashi wa Lala desu . douzo yoroshiku
B ; kochirakoso douzo yoroshiku

Menanyakan Keadaan

o genki desu ka? (berarti : apa khabar?)
dan dibalas :
hai, genki desu . Arigatou gozaimasu (berarti : "ya , baik ,terima kasih )


Kosa Kata

watashi = saya
anata = kamu
gakusei = murid
koukousei = murid SMA
shougakusei = murid SD
chuugakusei = murid SMP
daigakusei = mahasiswa
gijuku = sekolah swasta
gakkou = sekolah
shougakkou = SD
chuugakkou = smp
kouokou/koutougakkou = SMA
daigaku = universitas
gaikokujin = orang asing
onna = perempuan
otoko = laki-laki
gaikokujin = orang asing
sensei = guru
isha = dokter
gunjin = tentara
sensei = guru / dosen
seito = pelajar
mahasiswa = daigakusei
kagakusha = ilmuwan
gaka = pelukis
kenchikuka = arsitek
seijika = politisi
kaishain = pegawai kantor
ginkouin = pegawai bank
kashu = penyanyi
sarariman = orang gajian
senshu = atlit
kenji = jaksa
annaisha = petunjuk jalan
junsha = polisi
doroobo = pencuri
shoonin = pedagang
hisho = sekretaris
noomin = petani
kodomo = anak-anak
nihonjin = orang jepang
-jin = orang ....
kare = dia (laki-laki)
kanojo = dia (perempuan)
anokodomo = anak-anak itu
-tachi = (menyatakan jamak)
watashitachi = kami
anohitotachi = mereka
chuugokujin = orang cina
amerikajin = orang amerika
medanjin = orang medan
kore = ini (dekat pembicara)
sore = itu (agak jauh dari pembicara)
are = itu (jauh dari pembicara)
kono=ini
sono=itu
ano=itu (letaknya lebih jauh dari pada 'sono')
booshi = topi
jiten = kamus
megane = kacamata
jibiki = kamus
jidosha = mobil
ginko = bank
tsuke = meja
hankachi = saputangan
tatemono = bangunan
bijutsukan = musium seni
machi = kota
hito = orang
rajio =rajio
ue = atas
shita = bawah
mae = depan
ushiro = belakang
naka = dalam
soto = luar
hidari = kiri
migi = kanan
sumi = pojok ( dilihat dari dalam )
oku = ujung ruangan
Nani ka : sesuatu
nani mo : apapun (semua sesuatu)
nani : apa
Dare ka : sesiapa
dare mo : siapapun
dare : siapa
akai : merah
shiroi : putih
tsuyoi : kuat
yowai : lemah
kuroi : hitam
aoi : biru
atsui : panas
samui : dingin(cuaca)
atatakai : hangat (cuaca)
nurui : hangat (air)
tsumetai : dingin (air)
suzuhii : sejuk
takai : tinggi
hikui : rendah
takai : mahal
yasui : murah
nagai : panjang
mijikai : pendek
tooi : jauh
chikai : dekat
atarashii : baru
furui : lama
ookii : besar
chiisai : kecil
hiroi : luas
semai : sempit
akarui : terang
kurai : gelap
hayai : cepat
osoi : lambat
tanoshii : gembira
kanashii : sedih
yoi(ii) : baik
warui : buruk
muzukashii : sulit
yasashii : mudah
amai : manis
nigai : pahit
fukai : dalam
asai : dangkal
marui : bulat
shikakui : persegi
atsui : tebal
usui : tipis
umai : pandai
nibui : bodoh
shiokarai : asin
suppai : asam
karai : pedas
oishii : enak
mazui : tidak enak
kusai : basi
wakai : muda
hoshii : ingin
futoi : gemuk
nemui : mengantuk
urusai : ribut,menyusahkan
omoi : berat
karui : ringan
kitanai : tidak bersih, kotor
oshii : sayang,menyesal
toboshii : miskin,kurang
samishii : kesepian
sabishii : sepi
yawarakai : lembut,lunak
komakai : rinci,detail
katai : kaku,keras
kowai : seram
kayui : gatal
sukunai : jarang,sedikit
utsukushii : indah
mezurashii : aneh
nioi : bau
kawairashii : lucu,manis
subarashii : menarik
darui : tidak bertenaga
tadashii : benar
tsumaranai : membuang-buang waktu, tidak berguna
hazukashii : malu
kashikoi : sedih
yoojinbukai : cermat
urayamashii : cemburu
hidoi : ganas
hazukashii : malu
sawagashii : ramai, ribut
kitsui : kuat, keras
moroi : mudah pecah
narenareshii : ramah tamah
kashikoi : bijaksana , pintar
isshookenmeina : sungguh-sungguh
genkina : sehat
byookina : sakit
rikoona : pandai
joozuna : pandai
hetana : kurang pandai
bakana : bodoh, tolol
chuujitsuna : jujur,setia
fuseina : curang,licik
joobuna : kuat,kokoh
benrina : praktis
rippana : megahKata Sifat -na


Biasanya ngapain?

Itsumo nani shiten no?


Kamu Cute banget deh cantik de.

Kimi tte hontou ni kawaii ni kirei dayo


Sifat kamu menyenangkan

kimi no seikaku suki dayo


Kamu menarik.

Kimi tte miryo kuteki dane


Aku pengen/seneng ngomong sama kamu

kimi to motto hanashitai


Aku suka rambut kamu

kimi no heiru ga suki


Pakaian mu trendy/bagus deh

fuku no sensu ga ii na


Udah punya pacar/pasangan belom?

Tsukiatteru hito iru?


Kamu pasti udah punya pasangan

kareshi ippai irun darou


Kamu populer sih

Moteru darou


Aku selalu kepikiran kamu

kimi no koto ichinichi ju kangaeteru yo


Aku ngga bisa berhenti mikirin kamu

kimi no koto bakkari kangaeteta


ntar Malam ngapain yuk

Kon ya nani shitai?


Kencan (ama gue) yuk

Boku to dekakenai


Shitsurei-shimasu = Ma'af mengganggu

Okurete sumimasen
= Sorry gue telat.

O genki desu ka = Bagaimana keadaan Anda? Sehat?

Okage samade = Alhamdulillah (saya baik2 saja_

Chotto guai ga warui desu = Aduh, kurang sehat nih

Amari genki dewa arimasen = Tidak begitu sehat nih (agak formal, pake dewa)

Amari genki ja arimasen = Tidak begitu sehat nih (nggak formal, pake ja)

genki ja nai desu = Ngga sehat nih (nggak formal, pake ja nai)

Daijobu desu ka? = Lo baek-baek aja?/ Are you OK?

Hai, Daijobu desu = Ya, baek-baek aja / OK

iiE, Daijobu ja nai = Engga, ngga baek-baek aja / No, not OK

genki = sehat


Yang Umum diucapkan di Awal Pembicaraan

[JAP] Ohayou / Ohayou gozaimasu
[INA] “selamat pagi”


[JAP] Konnichiwa
[INA] “selamat siang”


[JAP] Konbanwa
[INA] “selamat malam”


[JAP] Yoroshiku onegaishimasu
[INA] “mohon bimbingannya” / “mohon bantuannya”

–> (biasanya diucapkan pada saat berkenalan, atau pada saat akan mengerjakan sesuatu bersama-sama)


[JAP] O genki desu ka?
[INA] “Apakah Anda sehat?”


[JAP] O kage desu
[INA] “Saya sehat-sehat saja.”
–> (digunakan untuk menjawab “O genki desu ka?”)


[JAP] Kyou wa ii o tenki desu ne?
[INA] “Cuaca hari ini bagus, bukan?”


[JAP] Youkoso!
[INA] “Selamat datang!”


[JAP] Moshi-moshi…
[INA] “Halo…” (berbicara lewat telepon)



Yang umum diucapkan Selama Percakapan Berlangsung

[JAP] Hai
[INA] Ya

–> (untuk menyetujui sesuatu atau menjawab pertanyaan)


[JAP] Iie
[INA] “Tidak”

–> (kebalikannya “hai”)


[JAP] Arigatou / Arigatou gozaimasu
[INA] “Terima kasih”

–> (gozaimasu di sini dipakai untuk ucapan formal, atau bisa juga menyatakan “terima kasih banyak”)


[JAP] Gomen na sai
[INA] “Mohon maaf”


[JAP] Sumimasen
[INA] “Permisi”

–> (bisa juga diterapkan untuk minta maaf, tapi (umumnya) dalam kadar yang lebih ringan daripada “gomen na sai”)


[JAP] Zannen desu
[INA] “sayang sekali” / “amat disayangkan”


[JAP] Omedetto, ne
[INA] “Selamat ya”

–> (untuk beberapa hal yang baru dicapai, e.g. kelulusan, menang lomba, dsb)


[JAP] Dame / Dame desu yo
[INA] “jangan” / “sebaiknya jangan”


[JAP] Suteki desu ne
[INA] “Bagus ya…” / “indah ya…”

–> (untuk menyatakan sesuatu yang menarik, e.g. ‘hari yang indah’)


[JAP] Sugoi! / Sugoi desu yo!
[INA] “Hebat!”


[JAP] Sou desu ka
[INA] “Jadi begitu…”

–> (menyatakan pengertian atas suatu masalah)

[JAP] Daijoubu desu / Heiki desu
[INA] “(saya) tidak apa-apa” / “(saya) baik-baik saja”



Jika Anda Kesulitan menangkap Ucapan Lawan Bicara Anda

[JAP] Chotto yukkuri itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan lagi dengan lebih lambat.”


[JAP] Mou ichido itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan sekali lagi.”


[JAP] Motto hakkiri itte kudasai.
[INA] “Tolong ucapkan dengan lebih jelas.”



Untuk Mengakhiri Pembicaraan

[JAP] Sayonara
[INA] “Selamat tinggal”


[JAP] Mata aimashou
[INA] “Ayo bertemu lagi kapan-kapan”


[JAP] Ja, mata / mata ne
[INA] “Sampai jumpa”


[JAP] Mata ashita
[INA] “Sampai jumpa besok”



Beberapa Kalimat yang Tidak Selalu Muncul dalam Dialog, tetapi merupakan Elemen Kebudayaan Jepang

[JAP] Irasshaimase!
[INA] “Selamat datang!”

–> (kalimat ini hanya diucapkan oleh petugas toko ketika Anda berkunjung)


[JAP] Itekimasu!
[INA] “Berangkat sekarang!”

–> (kalimat ini diucapkan ketika Anda hendak pergi meninggalkan rumah pada orang yang tetap tinggal di dalam)


[JAP] Iterasshai
[INA] “Hati-hati di jalan”

–> (diucapkan ketika seseorang hendak pergi ke luar rumah; umumnya sebagai jawaban untuk “Itekimasu”)


[JAP] Itadakimasu
[INA] [literal] “Terima kasih atas makanannya”

–> (kalimat ini sebenarnya tidak diartikan secara harfiah. Masyarakat Jepang biasanya mengucapkan kalimat ini sebagai ungkapan rasa syukur atas makanan yang dihidangkan)


[JAP] Gochisousama deshita
[INA] [literal] “perjamuan/hidangan sudah selesai”

–> (seperti “Itadakimasu”, kalimat ini juga tidak diartikan secara harfiah. Masyarakat Jepang pada umumnya mengucapkan kalimat ini seusai makan)


[JAP] Kimochi…!
[INA] [literal] “perasaan/isi hati”

–> (kata ini umum diucapkan jika Anda merasakan sesuatu yang nyaman di suatu tempat. E.g. Jika Anda pergi ke gunung dan merasa bahwa udara di sana nyaman, maka kata ini bisa Anda gunakan untuk menjelaskannya. ^^ )